Menguap terjadi akibat kekurangan pasokan oksigen ke otak. Kekurangan oksigen ini dapat terjadi karena tubuh kelelahan sehingga aliran darah mulai melemah untuk mengalirkan darah ke otak, sehingga tubuh merespon dengan menguap untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Menguap dapat spontan kita lakukan ketika melihat orang lain menguap, walaupun kita sedang dalam keadaan tidak kekurangan oksigen meruoakan suatu tanda empati dan merupakan bentuk ikatan sosial. Karena penularan emosi tampaknya telah menjadi insting utama yang mengikat seseorang dengan yang lainnya. Proses menular pada menguap ini menurut para ilmuan tergantung pada kuat tidaknya ikatan antara orang-orang yang berada di suatu tempat. Anggota keluarga adalah yang paling mungkin untuk memicu penularan menguap ini, diikuti oleh teman-teman, kemudian baru orang asing atau yang tidak dikenal. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari Italia yang ditulis di jurnal online Public Library Science ONE oleh Dr. Ivan Norscia dan Dr. Elisabeta Palagi dari Unuversity of Pisa.
2 komentar:
bagus cdan sangat berman faat sekali infonya
bayak pelajaran yang di dapat dari info di atasa
Posting Komentar